KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt atas rahmat dan karunia –Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Lemak dan dampak kelebihan dan kekurangannya.”
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mengambil bahan dari berbagai
sumber. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
hal itu dikarenakan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir
kata, penulis mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.
Padang,
10
Oktober 2013
PrimaDery arsal
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Salah
satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan manusia
yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lemak. Sifat kimia dan fungsi
biologis lemak juga berbeda – beda.Walaupun demikian para ahli biokimia
bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti
lemak, dimasukan dalam satu kelompok yang disebut lipid. Macam senyawa –
senyawa serta kuantitasnya yang diperoleh melalui ekstraksi ini sangat
tergantung pada bahan alam sumber lipid yang di gunakan. Jaringan bawah kulit
disekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid terutama
lemak kira-kira sebesar 90% dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid
kira-kira sebesar 7,5% sampai 30%.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud lemak ?
2. Apa saja klasifikasi lemak ?
3. Apa dampak dari kekurangan dan kelebihan lemak ?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian lemak
2.
Untuk mengetahui klasifikasi lemak
3.
Untuk mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan lemak
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Lemak
Lemak adalah
garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan alkohol organik (yang
disebut gliserol atau gliserin). Lemak yang dapat mencair dalam temperatur
biasa disebut minyak, sedangkan dalam bentuk padat disebut lemak. Seperti
halnya karbohidrat, lemak tersusun atas molekul C, H, dan O dengan jumlah atom
lebih banyak, misalnya stearin C57H10O6.
Lemak (Lipid) adalah zat organik
hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air. Namun lemak dapat larut dalam
pelarut organik seperti kloroform,eter dan benzen.
Sumber lemak
Berdasarkan
asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2,yaitu :
·
Lemak yang berasal daari
tumbuhan(disebut lemak Nabati). Beberapa bahan yang mengandung lemak nabati
adalah kelapa,kemiri,zaitun,kacang tanah,mentega,kedelai,dll.
·
Lemak yang berasal dari hewan(disebut
lemak hewani). Beberapa bahan yang mengandung lemak hewani adalah
daging,keju,susu,ikan segar,telur,dll.
Fungsi lemak :
a)
Sumber energi
Lemak dan minyak
merupakan sumber energi paling padat, yang menghasilkan 9 kkal untuk tiap gram,
yaitu 2,5 kali besar energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam
jumlah yang sama. Lemak merupakan cadangan energi tubuh paling besar.
b)
Sumber asam lemak esensial
Lemak
merupakan sumber asam lemak esensial asam linoleat dan linolenat.
·
Alat angkut vitamin larut lemak
·
Menghemat protein
·
Memberi rasa kenyang dan kelezatan
Lemak
memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung,
sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama.
·
Sebagai pelumas
Lemak
merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
·
Memelihara suhu tubuh
Lapisan
lemak di bawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh
secara cepat.
·
Pelindung organ tubuh
Lapisan
lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh, seperti jantung, hati, dan ginjal
membantu menahan organ-organ tersebut tetap di tempatnya dan melindunginya
terhadap benturan dan bahaya lain.
B. Klasifikasi Lemak
1.
Gliserol
Gliserol
(bahasa Inggris:
glycerol, glycerin, glycerine) adalah senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil yang bersifat hidrofilik dan higroskopik. Gliserol merupakan
komponen yang menyusun berbagai macam lipid,
termasuk trigliserida. Gliserol
terasa manis saat dikecap, namun bersifat racun.
Gliserol dapat diperoleh dari
proses saponifikasi dari lemak
hewan, transesterifikasi
pembuatan bahan bakar biodiesel dan proses epiklorohidrin
serta proses pengolahan minyak goreng.
2.
Trigliserida
Trigliserida
adalah ester gliserol, suatu alkohol trihidrat dan asam lemak yang tepatnya
disebut triasilgliserol.
Trigliserida
merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan merupakan hasil
uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah
dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati.
Asupan
makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan efek
trigliserida di dalam tubuh seseorang. Jika kadar trigliserida meningkat, maka
kadar kolesterol pun akan meningkat pula.
Trigliserida
yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di dalam jaringan kulit sehingga tubuh
terlihat gemuk. Seperti halnya kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu
berlebih dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan.
Namun,
trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh. Asam lemak
yang dimilikinya bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Selain itu, trigliserida
memberikan energi bagi tubuh, melindungi tulang, dan organ-organ penting lainnya
dalam tubuh dari cedera.
3. Fosfolipid
Fosfolipid (bahasa Inggris: glycerophospholipid) merupakan golongan senyawa lipid dan merupakan bagian dari membran sel makhluk hidup;
bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol.
Struktur :
Fosfolipid terdiri atas empat komponen:
Fosfolipid
memiliki kerangka gliserol dan 2 gugus asil. Pada posisi ketiga dari kerangka gliserol di tempati
oleh gugus fosfat yang terikat
pada amino alkohol.
Molekul
fosfolipid dapat dipandang terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor.
Bagian kepala memiliki muatan positif dan negatif serta bagian ekor tanpa
muatan. Bagian kepala karena bermuatan bersifat hidrofilik atau larut
dalam air, sedangkan bagian ekor
bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air. Fosfolipid digolongkan sebagai
lipid amfipatik.
Fungsi dari
fosfolipid antara lain sebagai bahan penyusun membran sel. Beberapa fungsi biologik lainnya antara lain adalah
sebagai surfaktan paru-paru yang mencegah perlekatan dinding alveoli paru-paru
sewaktu ekspirasi.
4.
Kolesterol
Kolesterol
adalah sterol yang apaling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol didalam tubuh
mempunyai fungsi ganda, yaitu disatu sisi diperlukan dan disisi lain dapat
membahayakan bergantung berapa banyak terdapat di dalam tubuh dan dibagian
mana.
Kolesterol
merupakan komponen essensial membran struktural semua sel dan merupakan
komponen utama sel otak dan saraf. Sebaliknya kolesterol dapat membahayakan
tubuh. Kolesterol bila terdapat dalam jumlah terlalu banyak didalam darah dapat
membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan
yang dinamakan ateroskerosis.
5.
Lipoprotein
Lipoprotein
merupakan gabungan molekul lipida dan protein yang disintesis didalam hati.
Seperempat sampai sepertiga bagian dari lipoprotein adalah protein dan selebihnya
lipida.
Fungsinya :
-
Mengangkut lipida didalam plasma ke
jaringan-jaringan yang membutuhkannya sebagai sumber energi
-
Sebagai komponen membrann sel atau
sebagai prekursor metabolit aktif.
Penanganan
partikel lipoprotein di dalam tubuh
disebut sebagai metabolisme partikel lipoprotein. Hal
ini dibagi menjadi dua jalur,
eksogen dan endogen,
tergantung sebagian besar pada apakah partikel lipoprotein tersebut terdiri terutama
dari makanan (eksogen)
lipid atau apakah mereka berasal dari hati (endogen), melalui de novo sintesis
trigliserida.
6.
Kilomikron
Kilomikron
adalah lipoprotein paling besar dan mempunyai densitas paling rendah.
Kilomikron mengangkut lipida berasal makanan dari saluran cerna ke seluruh
tubuh. Lipida yang diangkut terutama trigliserida. Kilomikron merupakan tetesan
besar lipida berupa trigliserida, kolesterol, dan fosfolipida dengan sedikit
protein (terutama berupa apolipoprotein A dan B) yang membentuk selaput pada
permukaannya.
Kilomikron
pada dasarnya mengemulsi lemak sebelum masuk ke dalam aliran darah. Proses ini
menyerupai kegiatan lesitin dan asam lemak dalam usus halus dalam upaya
mengemulsi lemak makanan selama pencernaan.
7.
Asam lemak
Menurut ada atau tidaknya ikatan
rangkap yang terkandung asam lemak, maka asam lemak dapat dibagi menjadi:
a)
Asam lemak jenuh (Cn H2NO2),
saturated Fatty Acid(SFA)
Asam
lemak jenuh merupakan asam lemak yang mempunyai ikatan tunggal ato karbon(C) di
mana masinh-masing atom C ini akan berikatan dengan atom H.contohnya adalah:
asam butirat(C4),asam kaproait(C6),asam kaprotat(C8)
dan asam kaprat(C10).Umumnya sampai denagan asam kaprat(C10)
ini bersifat cair dan mulai asam laurat sampai asam lignoserat bersifat padat
b)
Asam tak jenuh tunggal
Asam
lemak jenuh tak tunggal merupakan asam lemak yang selalu mengandung 1 ikatan
rangkap 2 ataom C dengan kehilangn paling sedikit 2 atom H.Contohnya Asam
burat,Asam palmitoleat(C12), dan Asam oleat(C18) umumnya
banyak terdapat pada lemak nabati atau hewani.
c)
Asam tak jenuh POLI (PUFA,Poly
Unsaturated Fatty Acid) (Cn H2n)2
Asam
lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap banyak merpakan asam lemak yang
mengandung lebih dari 1 ikatan rangkap.Asam lemak ini akan kehilangan paling sedikit
4 atom H.contohnya asam lemak linoleat dll.
8.
Asam Lemak Essensial
Asam lemak esensial
merupakan sebutan bagi asam lemak yang tidak
dapat dibuat sendiri oleh suatu spesies hewan
(termasuk manusia), atau dapat dibuat tetapi tidak mencukupi kebutuhan minimal
yang diperlukan untuk memenuhi fungsi fisiologinya. Hal ini terjadi karena
spesies yang bersangkutan tidak memiliki,atau memiliki tetapi kurang
fungsional, enzim yang bertanggung jawab dalam
melakukan sintesis asam lemak tersebut.
Bagi
setiap spesies, asam lemak yang esensial berbeda-beda. Bagi manusia, asam lemak
esensial mencakup golongan asam
lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids,
PUFA) tipe cis, khususnya dari kelompok asam
lemak Omega-3, seperti misalnya asam α-linolenat (ALA), Asam
eikosapentaenoat (EPA), dan asam dokosaheksaenoat
(DHA), dan asam
lemak Omega-6, seperti misalnya asam
linoleat. Tubuh manusia tidak mampu menghasilkan enzim desaturase
tetapi mampu memanjangkan dan merombak PUFA.
Sindroma kekurangan lemak makanan
pertama kali ditemukan dan ditulis oleh Burr dan Burr pada tahun 1929. Mereka
mengemukakan bahwa diantara asam lemak ada yang essensial untuk tubuh, yaitu
asam linoleat (18:2 w-6) dan asam linolenat (18:3 w-3).
Dikatakan essensial karena
dibutuhkan tubuh, sedangkan tubuh tidak dapat mensintesisnya. Kedua jenis asam
lemak ini dibutuhkan untuk pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan.
Asam
lemak essensial merupakan prekursor sekelompok senyawa eikosanoid (karena
diperoleh dari asam lemak 20-karbon) yang mirip hormon, yaitu, prostaglandin,
prostasiklin, tromboksan, dan leukotrien. Senyawa-senyawa ini mengatur tekanan
darah, denyut jantung, fungsi kekebalan dan rangsangan sistem saraf, kontraksi
otot serta penyembuhan luka.
C. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Lemak
1.
Akibat kekurangan lemak
Kekurangan
asam lemak esensi (omega 3 dan 6) pada masa janin mengakibatkan penurunan
pada pertumbuhan otak, pertumbuhan otak yang terganggu akan mengakibatkan
penurunan fungsi otak. Yaitu kemampuan kognitif rendah, yang tidak dapat
diperbaiki kemudian. Kekurangan asam cinolod pada anak-anak dan dewasa
mengakibatkan kelainan pada kulit yaitu exzema. Pada exzema kulit
mengalami inhamasi yaitu radang disertai panas kering dan bersisik. Exzema
terjadi pada bayi yang mendapat makanan yang mengandung asam cinoled ± 0,1%
energy makanan, pada orang dewasa exzema terjadi jika makanan tidak mengandung
lemak untuk memenuhi kecukupan asam lemak esensial. Kekurangan lemak
mengakibatkan perubahan pada komposisi asam lemak diberbagai jaringan
terutama membrane sel. Selain itu terjadi penurunan efisiensi produksi
energi didalam sel.
2. Akibat
kelebihan lemak
Akan
mengakibatkan kegemukan karena kadar energi didalam lemak ± 2 kali kadar energi
didalam karbohidrat. Rasa makanan yang berlemak yang umumnya enak, cenderung
mendorong untuk mengkonsumsi berlebihan. Kegemukkan berkaitan dengan timbulnya
penyakit kronis seperti jantung dan pembuluh darah serta diabetes militus.
Peningkatan kadar kolestrol didalam darah merupakan faktor resiko penyakit
jantung dan pembuluh darah. Dengan gejala awal tekanan darah tinggi
kebiasaan dan pola makan berperan besar dalam pengendalian kadar kolestrol
didalam darah. Penelitian di Jepang menunjukkan, konsumsi berlebih asam lemak
linoleat dan perubahan pada keseimbangan asam lemak esensial yang
dikonsumsi, mengakibatkan tubuh hiper aktif terhadap berbagai zat penyebab
alergi. Meningkatnya rasio asam lemak omega 3/6 didalam sel berperan dalam
alergi dan inflamasi akan menurunkan reaksifitas tubuh terhadap alergi dan
inflamasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lemak adalah ester yang dari gliserol dan asam-asam
karboksilat pada suku tinggi yang dapat larut dalam pelarut organik nonpolar. Tatanama
lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
Berdasarkan klasifikasi kejenuhan ikatannya lemak dibagi menjadi yaitu lemak
jenuh dan lemak tak jenuh.
Pada umumnya lemak bersifat tidak
mudah larut dalam air dan bisa larut dengan baik pada pelarut nonpolar dan
alkohol panas.
Ada 3 cara dalam mengenali lemak,
anatara lain: uji akrolein, uji peroksida, dan uji kejenuhan.Dalam kehidupan
sehari-hari lemak berguna sebagai sumber energi, pembuatan sabun dan pembuatan
margarin.
Pada metabolisme tubuh lemak berperan
sebagai pengganti energi yang kurang akibat sudah habisnya energi utama pada
tubuh atau sebagai cadangan makanan dalam proses metabolisme tubuh.
B. Saran
Demikian Penyusunan Makalah ini,
agar kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi diri penulis
sendiri. Saran dan kritik dari pembaca akan selalu penulis terima untuk
penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita.2009. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi.Jakarta : Gramedia
Budiyanto, 2002. Dasar-dasar ilmu gizi Universitas
Muhammadiyah Malang Edisi
Revisi.
Sunita A, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta
: PT Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar